• Jelajahi

    Copyright © DALAM BENAK HATI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    dul - Script theme For Sale

    Tulis Komentar Anda dengan mengklik link pada judul atau klik (Add Your Comments)

    Kebakaran lahan di palembang

    Admin
    Minggu, 28 September 2014, 00.57 WIB Last Updated 2014-09-27T18:03:24Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Diwilayah riau pun begitu selengkapnya>>


    Lahan Gambut  Tahun ini khususnya di bulan september 2014 di palembang terjadi kebakaran yang telah membakar lahan gambut lebih dari 3000 hektare.
    Pada pukul 11.30 WIB, jarak pandang normal kembali, sekitar 2.500 meter. Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel hanya mengandalkan tiga helikopter tersebut untuk water bombing.

    "Yang menjadi fokus pemadaman di lahan gambut di Kabupaten OKI. Api berada di bawah tanah sekitar lima meter," ungkap Yulizar, Sabtu (27/9).

    Dijelaskannya, pemadaman melalui water booming tetap dilakukan dengan mengerahkan Helicopter MI-8, sikorsi dan bolkow 105 yang bekerja dari pagi hingga sore hari.

    Namun, agar lebih maksimal diturunkan tim pemadam darat yang berjumlah ratusan orang. Tim ini terdiri dari unsur petugas BPBD, Manggala Agni, Polri, dan TNI. Tim ini disertai dengan alat Sunbut (penyuntikan lubang gambut).

    Pesawat Hercules milik TNI-AU sudah kembali ke Surabaya untuk memeriahkan HUT TNI pada 5 Oktober nanti. “Sejak awal sudah ada perjanjian dengan TNI-AU. Sore ini (kemarin sore) pesawat tersebut kami kembalikan,” kata Kepala BPBD Sumsel, Yulizar Dinoto.
    Sebelum dikembalikan, Hercules sempat melakukan penyemaian empat ton garam di perbatasan Sumsel dan Lampung untuk hujan buatan. “Dipilihnya area itu karena banyak awannya. Harapan kami, angin bersahabat dan membawa hujan buatan ke wilayah OKI,” tuturnya.
    Kata Yulizar, hingga pukul 05.00 WIB kemarin, terdata dari satelit modis (Terra dan Aqua) ada 79 hotspot di OKI. Rinciannya, Cengal (2 titik), Pampangan (1 titik), Pedamaran (8 titik) dan Tulung Selapan (68 titik). “Karena Hercules sudah dikembalikan, kini kita mengandalkan tiga peralatan yang ada. Nantinya, kami akan meminjam kembali pesawat itu, saat awan sudah tumbuh di wilayah udara Sumsel, agar mempercepat hujan buatan,” bebernya.

    Dengan pekatnya kabut asap, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Palembang (KSOP) Henry Tondang mengeluarkan maklumat pelayaran terkait pemberlakuan sistem one way bagi kapal di perairan Sumsel. Maklumat tersebut mulai diberlakukan pukul 00.00 WIB dini hari tadi (27/9).
    “Kami ambil keputusan ini demi keamanan berlalu lintas di perairan. Yang jelas maklumatnya sudah disebar bagi semua nakhoda kapal, mulai pukul 00.00 WIB pergantian hari nanti (tadi malam),” kata Henry.

    Berdasarkan maklumat itu, pada tanggal genap maka kapal akan masuk ke arah Palembang. Sementara pada tanggal ganjil keluar area Palembang. “Pada tanggal genap tidak ada kapal yang keluar, tapi masuk semua ke Palembang,” tuturnya. Ia juga sudah mengirimkan surat pemberitahuan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang agar speedboat atau kapal kecil yang beroperasional lebih berhati-hati.
     Maklumat ini tidak berlaku selamanya, tapi tergantung kondisi kabut asap di Sumsel. Kepala Seksi (Kasi) Operasional dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara SMB II BMKG Sumsel, Agus Santosa, menuturkan kondisi kekeringan di Sumsel masih akan terus berlangsung. Diperkirakan, awan dan pembentukan hujan di Sumsel baru terjadi pertengahan Oktober mendatang.
    “Untuk saat ini, awan comulunimbus atau awan hujan belum terbentuk. Jadi selama musim kering ini, kita harus tetap waspada agar tidak membuat api dalam bentuk apapun agar tidak terjadi kebakaran,” tuturnya.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Dra Lesty Nurainy Apt MKes mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari BLH Sumsel. “Saat ini ISPU sudah melebihi 200 ppm. Itu berarti udara di Sumsel tergolong dalam kondisi sangat tidak sehat. Asap semakin pekat, masyarakat harus membatasi diri keluar rumah, terlebih anak-anak,” bebernya.
    Gubernur Sumsel H Alex Noerdin SH mengungkapkan, kabut asap terjadi akibat kebakaran di OKU dan OKI. “Kalau sudah lahan gambut yang terbakar, kita tidak bisa berbuat banyak. Sebelumnya sudah dilakukan TMC (teknik modifikasi cuaca), tapi tidak bisa mengatasi kebakaran itu,” katanya. Namun gubernur mengungkapkan, berdasarkan data BMKG, hujan diprediksi akan turun mulai pekan depan.

    Mundurkan Jam Masuk Sekolah
    Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Palembang mengeluarkan kebijakan terkait kabut asap. Sekolah yang di sekitarnya diselimuti kabut asap  boleh memundurkan jam  masuk.  “Supaya siswa dan guru tidak terkena ISPA,” ujar Kepala Disdikpora Palembang, Ahmad Zulinto.
    Pihaknya telah meninjau beberapa sekolah yang lokasinya sangat tidak memungkinkan untuk masuk sekolah seperti biasa, yaitu SDN 170 Gandus, SMPN 55 Alang-Alang Lebar, dan SDN 152 Sukarami. “Silakan sesuaikan jam masuk sekolahnya. Yang terpenting, siswa dan guru jangan memaksakan diri saat kondisi kabut tebal demi kesehatan,” imbuhnya.
    Untuk sekolah yang masuk siang, disarankan untuk mempercepat jam pulang sekolah agar tidak ada aktivitas sore yang biasanya mulai diselimuti kabut asap tebal. Para siswa dan guru juga diimbau untuk mengenakan masker.

     MTQ di Gedung PSCC Palembang Icon

    Kabut asap yang menyerang Palembang berdampak pada peserta MTQ Internasional. Kamis (25/9), seorang qori asal Maroko bernama Adamba sempat dilarikan ke RS Siloam Sriwijaya karena terkena ISPA. Hal tersebut diungkapkan Humas RS Siloam Sriwijaya, Valent.
     “Benar ada peserta asal Maroko yang dibawa ke sini (RS Siloam Sriwijaya, red) karena ISPA. Karena kondisinya tidak terlalu parah, hanya rawat jalan,” jelasnya. Namun, Wakil Ketua Pelaksana MTQ International 2014, Richard Chahyadi memastikan, peserta asal Maroko itu bukan menderita ISPA, tapi hanya flu ringan. “Hanya sakit flu biasa, bukan karena asap,” cetusnya. Adamba sudah beraktivitas seperti biasa. “Mungkin karena dia belum terbiasa dengan suhu di Indonesia. Itu saja,” tandasnya.

    Perusahaan Terindikasi Terlibat
    Kabut asap yang menyerah wilayah Ogan Ilir pun bisa dibilang parah. Tidak hanya malam dan pagi, tapi siang hari pun jarak pandang terbatas. Pekatnya asap membuat sesak. Kendaraan yang lalu lalang pun harus menyalakan lampu.
    Satu peleton TNI dari Bataliyon Infanteri 141 Muara Enim bersiaga di Ogan Ilir sejak, kemarin (26/9). Pasukan yang berjumlah 30 personel itu disiagakan untuk membantu mengatasi kebakaran lahan.
    Regu pertama berjumlah 15 orang disiagakan di Kota Terpadu Mandiri (KTM), Sungai Rambutan, Inderalaya Utara. Mereka membantu mengatasi kebakaran lahan di Inderalaya Utara hingga Desa Suak Batok.
    Sedangkan regu kedua disiagakan di Kecamatan Pemulutan untuk membantu menanggulangi kebakaran lahan di Kecamatan Pemulutan dan Pemulutan Barat. Komandan Koramil (Danramil) Inderalaya, Kapten Salamun mengatakan, tugas pasukan TNI adalah membantu BPBD Ogan Ilir memadamkan kebakaran lahan.
    Sejak Januari-September, Dinkes  mendata penderita penyakit ISPA mencapai 16 ribu orang. Dari 16 kecamatan, tiga kecamatan yang mendominasi penderita penyakit tersebut adalah Pemulutan, Tanjung Batu dan Rantau Panjang.
    Plt Kadinkes Ogan Ilir, dr Hj Siska  mengatakan, untuk meminimalisir jumlah yang terserang ISPA, pihaknya membagikan 3.500 masker. Kepala BPBD Ogan Ilir, Syakroni mengatakan, kemarin terdata tujuh hotspot di Kecamatan Inderalaya Utara dan Tanjung Batu. “Ini asap kiriman OKI karena ada 180 titik hotspot disana. Di Ogan Ilir hanya tujuh hotspot. Kami telah mendirikan posko, berkoordinasi dengan TNI, kepolisian dan pemadam kebakaran,” jelasnya.
    Kepala Humas PTPN VII Cinta Manis, Abdul hamid mengatakan, mungkin saja ada areal perkebunan yang terbakar. “Areal perkebunan cukup luas. Mungkin saja ada sampah tebu, daun tebu kering yang terbakar, tapi tidak lama,” katanya.
        Polda Sumsel mengindikasikan keterlibatan pihak perusahaan dalam pembakaran lahan. “Kami memproses empat perusahaan yang terindikasi melakukan pembakaran lahan. Tiga lokasi di areal perkebunan tebu dan satunya lagi bukan. Kami akan memanggil saksi ahli dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Kami akan kaji dari sisi Amdalnya,” kata Kapolda Sumsel, Irjen Pol Saud Usman Nasution.
    Kapolda sendiri sudah mengintruksikan untuk menahan para tersangka yang melakukan pembakaran lahan di PT PMS di Ogan Komering Ilir (OKI), PT LPI di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, PTPN VII di Ogan Ilir dan lahan warga di OKI.  “Kami sudah menetapkan beberapa tersangka. Memang ada indikasi keterlibatan pihak perusahaan yang melakukan pembakaran lahan,” bebernya.
    Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan akan memonitor langsung kasus pembakaran lahan ini di wilayah Sumsel. “Membakar hutan atau lahan merupakan perbuatan yang melanggar hukum,” tegasnya. (wia/may/but/war/cj13/yun/ce1)




    Baca Juga 
    - Kemenhut sebut 6.000 hektare hutan di Riau dan Sumut terbakar
    Kabut asap tebal, 5 penerbangan menuju Batam dibatalkan




    Sumber: 
    http://www.sumeks.co.id/...3-ribu-hektare-gambut-terbakar
    http://www.merdeka.com/...tim-darat-atasi-kebakaran-di-lahan-gambut.html
    Komentar

    Tampilkan

    Iklan

    dul - Script theme For Sale

    Terkini

    NamaLabel

    +