• Jelajahi

    Copyright © DALAM BENAK HATI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    dul - Script theme For Sale

    Tulis Komentar Anda dengan mengklik link pada judul atau klik (Add Your Comments)

    Pemanfaatan Tumbuhan Air (Eceng Gondok) di Tepian Sungai Musi Sumatera Selatan

    Admin
    Jumat, 01 Juni 2012, 23.05 WIB Last Updated 2012-06-01T16:46:03Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Menyelusuri sepanjang aliran sungai musi, tampak tananaman Eceng Gondok memenuhi permukaan air. Bahkan, sebagian menumpuk dipinggiran dermaga dekat rumah makan terapung. Survei kali ini tertuang menjadi tulisan ringan dengan harapan bisa bermanfaat bagi pembaca.

    Eceng Gondok merupakan gulma air yang sering bikin gondok para petani, maupun para pendayung perahu sampan, karena tumbuh di pinggiran sungai. Bikin kesel petugas kebersihan air karena menjadi biang pemandangan kotor air dan pendangkalan. Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan antara lain:

    1.Tumbuhan Eceng Gondok yang sudah mati akan turun ke dasar air sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan;
    2. Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunya tingkat kelarutan oksigen dalam air;


    Eceng Gondok Tepian Sungai Musi



    “Kualitas enceng gondok di Palembang memang sepertinya kurang bagus, dibanding dengan Jawa. Sehingga, kalau dibuat kerajinan agak kurang. Kalau di Jawa, enceng gondok sudah menjadi bahan baku kerajinan yang dicari. Tapi, kita juga sekarang sedang mengembangkan budidaya enceng gondok yang berkualitas. Dekat restoran riverside. Ternyata itu banyak peminatnya,” ujar Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT.
    Eddy menambahkan, penelitian sendiri akan dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Palembang.
    “Hasilnya, kita harapkan bisa dipublikasikan pada akhir tahun ini,” ujarnya.
    Dengan adanya hasil penelitian tersebut, lanjut pak Eddy, diharapkan tanaman enceng gondok tidak lagi menjadi sampah yang merusak pemandangan Sungai Musi.
    “Setidaknya sudah bisa lebih bernilai ekonomis. Selain bisa menjadi bahan baku kertas, enceng gondok ini juga bisa untuk pakan ternak atau pupuk organik,” urainya.
    Selain itu, lanjut Eddy, hasil penelitian ini juga nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Palembang. “Jadi, ada dua manfaat yang didapat. Sungai Musi menjadi lebih bersih dan pendapatan ekonomi masyarakat terangkat. Karena enceng gondok ini menjadi sumber pendapatan baru,” katanya.
    Sementara Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumsel, Mir Senen mengakui, sejauh ini minat pengrajin untuk mengembangkan kerajinan dengan bahan baku enceng gondok masih rendah.
    “Padahal, enceng gondok itu kalau di Jawa atau Bali, sudah menjadi bahan baku kerajinan yang hasilnya sangat digemari wisatawan. Mungkin, karena tenaga ahli masih kurang dan bahan baku pendukungnya masih harus dibeli dari luar daerah. Sehingga biaya produksinya jadi mahal,” jelas Mir.
    Kedepan, lanjut Mir, Dekranasda sendiri telah memprogramkan pembinaan untuk semua jenis usaha kecil, termasuk yang memakai bahan baku enceng gondok. “Kita sudah siapkan lokasi untuk gerai seni di Dekranasda. Nanti, akan diseleksi pengrajinnya,” tukasnya.







    Asal Usul Eceng Gondok

    Eceng Gondok yang bahasa latinya bernama (Eichornia Crassipes) awalnya adalah tanaman hias yang berasal dari Brazil, kini berubah menjadi gulma (tumbuhan pengganggu).




    Dampak negatif  eceng gondok :

    1.Mengganggu lalu lintas (transportasi) air seperti di kehidupan masyarakat yang tinggal di atas air.
    2.Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air.
    3.Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan serta hilangnya air melalui daun-daun eceng gondok), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.
    4.Proses pendangkalan begitu cepat sebab eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan.
    5.Pengeringan air yang mendadak sebab eceng gondok sehingga menjadi kering.
    6.Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.
    7.Meningkatnya  penyakit pada manusia.
    8.Menyerap air yang telah ada.



    Habitat eceng gongok ini tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai eceng gondok juga ber-alih fungsi menjadi apapun.eceng gondok ini juga mempunyai dampak positif juga lho


    Manfaat Eceng Gondok

    1.Sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang.
    2.Pembuatan pupuk organik eceng gondok.
    3.Pemanfaatan pupuk eceng gondok.
    4.Bahan pembuatan kertas.
    5.Kerajinan tangan.
    6.Perabotan.
    7.Pembuatan Tas,Dompet.
    8.Dsb.

    Sebenarnya banyak potensi yang bisa di gali dari keberadaan eceng gondok tersebut, antara lain dapat dijadikan bahan kerajinan tangan seperti tas dan lain-lain, hanya saja ini memerlukan keterampilan khusus yang tidak mudah bagi semua orang. Cara memanfaatkan eceng gondok yang lebih sederhana adalah memanfaatkan akar eceng gondok terse

     

    Bagaimana dengan batang dan daun eceng ?, bagian ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk dijadikan kompos. Salah satu cara pembuatan kompos yang sederhana dan mudah adalah menggunakan bahan aktivator MikroDek (Mikroorganisme Dekomposisi) yaitu bioaktivator pengomposan yang memiliki kemampuan menghancurkan bahan organik mentah dalam waktu relatif singkat dan bersifat antagonis terhadap beberapa penyakit akar, berbentuk serbuk dan berwarna hitam. MikroDek merupakan teknologi terobosan yang memiliki kemampuan  menurunkan C/N secara efisien, cepat, murah, mutu memadai, dan tidak menimbulkan bau tidak sedap. MicroDek tergolong mikroorganisme termofilik, yaitu mikroorganisme yang dapat bertahan hidup pada temperatur mencapai 80◦C. MikroDek bisa diperoleh di toko penyedia bahan pertanian.
    Menurut penelitian, Eceng Gondok kaya asam humat yang menghasilkan Senyawa Fitohara yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman. Selain itu eceng gondok juga mengandung Asam Sianida, Triterpenoid, Alkaloid, dan kaya Kalsium.

    Cara Membuat Kompos
    1. Sediakan wadah berupa drum/tong plastik dengan tutup yang rapat, tidak perlu membuat lubang ventelasi agar suhu yang tinggi dapat dipertahankan.
    2. Haluskan daun eceng gondok dengan dirajang atau mesin penghancur sampah.
    3. Masukkan eceng gondok yang sudah halus tersebut ke dalam drum sambil dipadatkan, setiap tingginya 20 cm taburkan MikroDek diatasnya, kemudian ulangi lagi sampai penuh, kemudian tutup rapat.
    4. Dosis Mikrodek adalah 0,5 % s.d. 1% dari berat eceng gondok yang di pakai.
    5. Pada hari kedua biasanya suhu meningkat sampai 80°C, pada hari ke 7 dan ke 14 bahan diaduk agar kelembaban terjaga dan merata.
    6. Air lindi yang keluar dari proses komposting merupakan pupuk cair yang banyak mengandung mikroorganisme pengurai dan bahan nutrisi bagi tanaman, kalau mau memanfaatkan cairan tersebut, sebaiknya buatlah lubang saluran pembuangan di dasar drum.
    7. Kalau suhu sudah menurun sampai 30°C, pengomposan sudah selesai.
    8. Keringkan kompos dengan dijemur pada panas matahari sampai kering, ayak agar besar butirannya merata, siap dipakai atau dikemas untuk dijual



     
    Seandainya masyarakat sepanjang sungai musi mau memanfaatkan keberadaan eceng gondok ini maka sungai kita akan lebih bersih.



    Referensi :
     Selain mengambil foto sendiri juga ada sedikit refferensi


    Komentar

    Tampilkan

    Iklan

    dul - Script theme For Sale

    Terkini

    NamaLabel

    +